Tentang Kepemimpinan Oleh Prof. Dr. Sumaryanto, M. Kes

Tahun 2013 adalah tahun yang begitu istimewa bagi saya. Banyak sekali perubahan dalam hidup dan pola pikir saya semenjak masuk ke dalam organisasi itu. Tidak sekedar membuat kegiatan yang ditujukan untuk kalangan jurusan, tetapi juga untuk diri sendiri. Moral value yang saya dapat tidak dapat dihitung dengan jari. Keberanian mencalonkan diri sebagai kahima pada saat itu adalah sedikit contoh dari perubahan tersubut dan sebagai pembuka jalan untuk memantaskan diri menjadi yang lebih baik. Banyak sekali kesempatan yang mereka berikan kepada saya agar kemampuan saya lebih berkembang. Thanks a lot.

Hingga pada akhirnya saya diikutkan pada sebuah workshop kepemimpinan di Fakutlas sebelah, FBS. Peserta workshop dari berbagai kalangan aktivis di seluruh ormawa UNY. Pembicara utama di workshop tentang kepemimpinan ini adalah wakil rektor 3 UNY yaitu Prof. Dr. Sumaryanto dan ada satu dosen dari Bahasa Inggris. Masing-masing pembicara memiliki karakter sendiri dalam penyampaiannya. Namun, tanpa mengesampingkan jabatan, tentulah Prof Sumaryanto sangat ditunggu dalam menyampaikan materi.

Dalam tulisan ini saya akan tulis sedikit bahan atau materi yang beliau sampaikan. Melalui bahasa saya sendiri, workshop sekitar 1 tahun yang lalu isinya sebagai berikut :


Foto diambil dari bantuan google.com



Tentang seorang pemimpin yang baik, yang telah dipraktekkan oleh Prof. Sumaryanto.

  1. Pemimpin yang baik harus lebih baik dari yang lain. Maksut dari pernyataan ini bahwa seorang pemimpin harus memiliki keunggulan atau kelebihan dari kaum mayoritas agar suaranya bisa diikuti dan berpengaruh. Sedikit saran dari beliau bahwa jikalau tidak bisa dari aspek kualitatif, anda bisa mendapatkan kelebiahan tersebut dari aspek kuantitatif saja. Analoginya, jika teman-teman berangkat ke kampus pada pukul 7 pagi, maka seorang pemimpin yang baik paling tidak berangkat jam 7 kurang 5 menit. Namun, analogi diatas jangan dimakan mentah-mentah. Selalu tingkatkan kemampuan diri, itu kuncinya.
  2. Seorang pemimpin yang baik secara formal harus tetap percaya diri, tapi culture harus tetap dikedepankan. Maksutnya, dalam seni memimpin tidak pandang usia. Namun, terhadap orang tua harus tetap menghormati sekalipun skill memimpin kita lebih unggul dibanding mereka.
  3. Kepemimpinan itu sejatinya menyiapkan kader. Pemimpin yang baik akan berusaha memunculkan pemimpin baik atau handal lainnya. Dan usaha tersebut akan ditaruh pada misi terdepan.
  4. Seorang pemimpin tidak harus menjadi yang di depan, asalkan tetap masuk sistem. Yang dimaksutkan masuk sistem disini adalah tetap mengetahui dan mengawal setuap peristiwa yang terjadi dalam sistem yang dipimpinnya. Aplikasi dari pernyataan Ki Hajar Dewantara tentang Tut Wuri Handayani juga harus tetap di pegang teguh.
  5. Harus menguasai Tekhnologi dan Tekhnolobi. Yang pertama mungkin sudah jelas, tapi yang kedua sedikit aneh. Teknolobi adaalah plesetan dari pandai melobi orang, pandai mempengaruhi orang agar mau bergabung dengan alur yang dikehendakinya.
  6. Cara memengaruhi orang : Ajak bicara lawan tentang kesejahteraan mereka ketika bergabung dengan kita, kemudian apa keuntungan dari kerjasama yang akan kita buat. Bahasakan dengan baik dan percaya diri.
  7. Pemimpin yang baik itu dimulai dari menjadi anak buah yang baik. Do the best at ths time. Mungkin itu singkatnya.
  8. Kepemimpinan itu sukses dengan cara mempengaruhi. Seni mempengaruhi orang akan menentukan kesuksesan kepemimpinan yang kamu lakukan saat itu.
  9. Selalu berfikir baru bisa memberi contoh, belum bisa menjadi contoh. Seorang muslim yang bisa menjadi contoh hanya Muhammad SAW saja.
  10. Syarat sukses memimpin itu : ½ n + 1 ; n = total orang dalam forum/organisasi harus bisa terpengaruh.
  11. Seorang pemimpin harus punya kelebihan, apapun itu. Cermati keadaan diri dan kenali keadaannya.
  12. Selalu berpedoman pada : Amati, Tiru, ModifikasiSelalu amati yang menurut kalian pemimpin yang baik, tiru cara memimpinnya, dan modifikasi sesuai akal sehat kita atau sesuai nalar kita.
  13. Manjing ajur ajer. Istilah jawa yang berarti jadilah orang harus bisa melebur, harus cepat beradaptasi, harus cepat bertransformasi ke dalam lingkungan sekitar supaya kita lebih mudah dalam mengembangkan diri. Intinya kita harus menempatkan diri, bukan menyesuaikan diri. Karena menyesuaikan akan membutuhkan waktu yang relatif lama.
  14. Pemimpin yang sukses pasti dulunya melihat pemimpin sukses lainnya. Berkaitan dengan poin 12.
  15. Jangan takut untuk menulis cita-cita dan selalu bicara pada diri sendiri tentang kebaikan apapun yang meaningfull (tentang kita). Pahami diri sendiri, Maksimalkan diri sendiri, Belajar dari apapun, Kaitkan sesuatu yang buruk dengan banyaknya kesalahan yang kita buat.
  16.  Pemimpin itu adalah amanah.
  17. Pemimpin itu akan menentukan nasib bawahannya. Ideologi seorang pemimpin akan selalu diikuti oleh bawahannya dan akan menentukan nasib kedepannya.
  18. Kamu adalah apa yang kamu lakukan. Lakukan yang terbaik dan jangan pernah putus asa. Hidup pemimpin simple, ambillah keputusan dan jangan pernah menyesalinya.
  19. Ikhlas menjalani kepemimpinan dan pahami bahasa pemimpin. Ikhlas adalah kunci dari totalitas yang bakal kamu lakukan.
  20. Pemimpin bagus adalah pemimpin yang menyiapkan pemipin-pemimpin lainnya.

Setidaknya terdapat 20 poin yang berhasil saya catat tentang pembicaraan yang disampaikan oleh beliau. Semoga menginspirasi kita semua untuk senantiasa berusaha ke arah yang lebh baik.
Sedikit pesan dari penulis bahwa 

Pemimpin itu bukan berbicara tentang siapa yang pantas untuk mengemban suatu amanah, akan tetapi menjadi pemimpin itu adalah proses memantaskan diri untuk pantas mengemban amanah tersebut.


Semoga berkenaan,



You Might Also Like

0 komentar